Sabtu, 14 Januari 2012

Jenis Teh Serta Manfaatnya





Perbedaan kelompok dan penamaan teh dilakukan berdasarkan cara pemrosesan teh tersebut sebelum dan setelah dipetik dari pohon. Zat-zat yang terdapat dalam teh sangat mudah teroksidasi. Bila daun teh terkena sinar matahari, maka proses oksidasi pun terjadi. Adapun jenis teh yang umumnya dikenal dalam masyarakat adalah teh hijau, teh Oolong (misalnya teh Jawa Oolung/Ulung), teh hitam dan teh putih. 

Teh Hijau (Green Tea)
Teh Hijau (Green Tea) 

Teh hijau memiliki kandungan yang paling baik karena tidak mengalami fermentasi. sehingga mengandung polyphenols konsentrat tinggi. Setelah daun teh dipetik langsung diolah. Memiliki khasiat yang paling baik dan kaya akan vitamin A, C, dan E. Teh ini berwarna hijau muda dan beraroma segar. Teh hijau sering dimanfaatkan untuk mencegah kanker, liver, penyakit jantung kolesterol, menurunkan berat badan (terutama lemak perut), diabetes, alzheimer’s dan dapat menghilangkan panas dalam. Khusus untuk green tea, cara menyeduhnya jangan menggunakan teko dari tanah liat dimana sifat tanah liat menyimpan panas akan membuat daun teh terlalu matang dan rusak. Sebaiknya gunakan suhu air 70 derajat- 80 derajat celcius. 

Teh Hitam (Black Tea)
Teh Hitam (Black Tea)

Teh hitam atau sering juga dikenal dengan nama teh merah. Teh ini dalam pengolahannya melalui proses fermentasi penuh memiliki aroma dan rasa yang kuat. Teh yang dikenal dengan sebutan teh tua atau teh yang sengaja disimpan bertahun-tahun ini memiliki aroma lembut dan berwarna merah kehitaman. 

Secara kimia, perbedaan yang paling menonjol adalah perbedaan kandungan komposisi senyawa polyfenol. Pada proses pengolahan teh hitam, dan teh Oolong, sebagian katekin berubah menjadi theaflavin, thearubigin, dan theanaphtoquinone. Sejumlah penelitian menyatakan bahwa theaflavin lebih potensial dari pada katekin, Theaflavin hanya terdapat dalam teh hitam atau teh yang telah mengalami oksimatis. Indonesia sendiri saat ini tercatat sebagai produsen teh terbanyak nomor lima di dunia. Namun teh hitam Indonesia berdasarkan penelitian, mengandung theaflavin yang lebih tinggi dibandingkan Jepang maupun China.

Dengan demikian, jika kita meminum teh hitam asli Indonesia, kecenderungan mencegah penyakit jantung koroner semakin tinggi. Juga dapat menghilangkan lemak, kolesterol dan membantu kerja pencernaan. Berasal dari Yunan (China). Agar kandungan teh tidak rusak, seduh dengan suhu air Kurang lebih 100 derajat celcius.

Teh Oolong (Oolong Tea)
Teh Oolong (Oolong Tea) 

Teh oolong adalah kategori lain teh dan dianggap yang paling sulit dari empat jenis teh untuk memproses. Teh ini dalam pengolahannya melalui setengah proses fermentasi. Merupakan minuman favorit di Cina dan India. Teh oolong terbukti mampu mendorong metabolisme tubuh, membakar lemak, membantu menurunkan berat badan, dan menjaga kesehatan kulit. “Wanita yang minum teh oolong dua cangkir sehari meningkatkan metabolisme mereka sekira 157 persen melebihi wanita yang minum teh hijau dalam jumlah yang sama,” kata Bailey seperti mengutip sebuah kajian yang dipublikasikan Journal of Medical Investigation. 

Teh Putih (White Tea)

Teh Putih (White Tea)

Teh putih ini dalam pengolahannya tidak melalui proses oksidasi. Saat di pohon, daun teh terlindung dari sinar matahari agar tidak menghasilkan klorofil atau zat hijau daun. Teh putih kurang dikenal, tapi tak membuatnya kurang sehat, karena diproduksi lebih sedikit, harganya lebih mahal. Teh putih, khususnya ekstrak teh putih terbukti mampu memperlambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi Staphylococcus, infeksi Streptococcus, pneumonia, dan karies gigi, serta meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. “Menurut Milton Schiffenbauer PhD, profesor mikrobiologi dan biologi pada Pace University’s Dyson College of Arts & Sciences, efek antivirus dan antibakteri dari beberapa merek pasta gigi adalah karena tambahan ekstrak teh putih,” tambah Bailey. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar